Selasa, 13 Desember 2016

TOL BECAKAYU (BEKASI-CAWANG-KAMPUNG MELAYU)

TOL BECAKAYU (BEKASI-CAWANG-KAMPUNG MELAYU)



Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) adalah jalan tol berkonstruksi layang yang dibangun di atas sungai Kalimalang di kota Jakarta Timur dan Bekasi untuk mengurai kemacetan di sekitar Kalimalang. Jalan tol ini dimulai pembangunannya pada tahun 1996 oleh PT Kresna Kusuma Dyandra Marga, namun terhenti dua tahun kemudian akibat krisis moneter yang melanda. Jalan tol Becakayu menelan biaya investasi Rp 7,2 triliun, biaya konstruksi Rp 4,785 triliun, biaya pembebasan tanah Rp 449 miliar, dan masa konsesi 45 tahun (sejak SPMK). Investor dan pengelola Tol Becakayu adalah PT Waskita Toll Road, anak usaha dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang memegang 60 persen saham PT Kresna Kusuma Dyandra Marga. Jalan tol ini dikabarkan akan selesai tahun 2017.

            Sebenarnya jalan tol ini keberadaannya dekat sekali dengan rumah saya, hanya beberapa ratus meter, karena jalan tol ini melewati kelurahan Jakasampurna Bekasi Barat, serta dibangun diatas kalimalang, sebuah sungai yang sudah sangat tidak asing ditelinga masyarakat Kota Bekasi dan juga Kota Jakarta tentunya.
            Ketika saya kecil, saya sempat tinggal di daerah Bekasi namun kemudian karna beberapa hal, saya berpindah pindah, dari Jakarta ke Bekasi, Bekasi ke Jakarta, begitu seterusnya, jadi saya sangat mengenal sekali apa saja yang sedang dibangun disekitaran jalan raya kalimalang dan sejak saya kecil, saya selalu penasaran dengan sesuatu yang ada dipinggir kalimalang, sebuah bangunan, seperti pondasi, sebuah proyek yang terlihat tidak selesai, atau dalam kata lain “mandek”. Proyek itu belum selesai, tapi sejak kecil saya penasaran, apa yang akan dibuat disitu, sebuah kereta layang kah? Jujur saya tidak terpikirkan, pondasi yang mandek itu akan dijadikan tol.
           

Seiring dengan berjalannya waktu, ternyata pondasi yang mandek itu dilanjutkan ditahun 2014, mulailah banyak bahan bahan material pembuat jalan tol diturunkan dibawah bawah tiang pondasi itu, dan hal tersebut sebenarnya membuat badan jalan menjadi sempit, yang kemudian menyebabkan macet. Ada beberapa hal yang sebenarnya saya keluhkan karna pembuatan jalan tol itu, yang pertama, badan jalan menjadi sempit, kedua jalanan menjadi banyak yang rusak dan berlubang, serta banyak pasir jikalau anginnya sedang bertiup kencang, jika hujan, jalan raya kalimalang akan menjadi kotor karna air hujan yang turun bercampur pasir, dan yang terakhir, pohon pohon yang besar yang sedari dulu tumbuh di sepanjang pinggiran jalan raya kalimalang harus ditebang dan membuat jalan terlihat panas dan gersang.


Mungkin itulah yang akan kami rasakan sebagai “orang teknik sipil” jikalau nanti sudah lulus kuliah, dan mengerjakan suatu proyek, kita jangan hanya melihat dari sudut pandang satu orang, tapi harus lihat manfaat apa dari proyek yang kita bangun, setidaknya meminimalisir keluhan warga sekitar yang terkena dampak dari pembangunan, serta mengembalikan kembali lingkungan yang mungkin dirusak sementara untuk pembangunan ini.



Selasa, 6 Desember 2016

            Saya beserta tim sudah melakukan serangkaian persiapan untuk menanyakan beberapa hal kepada salah satu yang bertanggung jawab atas pembuatan tol ini dari awal hingga akhir. Pukul 10.00 wib, saya dan tim sudah sampai di lokasi, tempatnya memang sedang tahap pembangunan akhir, alias hampir rampung, karena yang mengarah ke Jakarta sudah jadi, tinggal penyelesaian dan penambahan akhirnya saja. Setelah kami bertanya ke beberapa sub-kontraktor disana, mereka menyarankan kami, jika ingin melakukan wawancara, kami harus ke kantor P.T Waskita Toll Road nya saja yang jaraknya lumayan jauh bagi saya untuk ditempuh, karena saya tahu daerah yang dimaksudkan para “tukang” tersebut. Setelah beberapa kali bertanya, akhirnya saya dan tim melihat ada seorang Bapak yang kelihatan nya sedang memberikan beberapa arahan, dia berbicara seperti “mandor”, lalu kemudian kami dekati beliau, dan setelah berbincang, akhirnya ia mau untuk diwawancarai sedikit mengenai proyek pembangunan Tol Becakayu ini. Kami sangat beruntung, ternyata beliaulah penanggung jawab atas proyek ini, mulai dari awal hingga selesai, beliau bernama Bapak Niko, lulusan Teknik Sipil UGM, asalnya dari Sulawesi, dan sebenarnya beliau bertempat tinggal di Depok, tidak terlalu jauh dari kampus kami, Gunadarma.

            Kami sebenarnya tertarik dengan beberapa hal dari tol ini, pertanyaan yang langsung kami lontarkan adalah, mulai sejak kapan seebenarnya jalan tol becakayu ini dirintis, kemudian Pak Niko menjelaskan, Tol Becakayu ini sebenarnya sudah dirintis sejak masa orde baru, sekitar Tahun 1994-1997, namun kemudian mangkrak dan tidak dilanjutkan, baru dilanjutkan kembali pada masa kepemimpinan Presiden Jokowi tahun 2014.




Sempat berganti konsultan, yang dulunya bekerjasama dengan konsultan Buana Arsikon, sekarang digantikan oleh Delta Konstruksi. Desain awalnya dijalankan di 2006, kemudian ada review ulang di tahun 2008, tetapi secara keseluruhan, mengikuti plan awal sejak tahun 2000.

            Pembahasan selanjutnya saya dan tim bertanya tentang berapa jumlah/total uang yang telah dikeluarkan untuk membangun proyek ini, Pak Niko menjawab “sejauh ini total nilai proyeknya sudah menghabiskan dana sekitar 5,7 Trilyun Rupiah”. Sejenak kami memikirkan, dapat darimana uang sebanyak itu, lalu beliau mengatakan “ Dana nya berasal dari APBN “.
Kemudian kami penasaran dengan detail tol becakayu ini, seberapa panjangkah, lebar jalannya apakah cukup besar, Kemudian Beliau Menuturkan “ Total panjang tol ini 12,5 km tetapi itu hanya satu sisi, karna ini dua sisi, yaitu utara dan selatan jadi jika ditotal menjadi 25km, lebar jalannya 13 m, bulan maret 2017 akan diresmikan sepanjang 8km terlebih dahulu”.





            Pembahasan akhir yang masih ingin kami tanyakan yaitu tentang dampak, lalu apakah dalam pembangunan proyek ini melakukan kerjasama dengan Perusahaan lain yang bergerak di bidang Pembangunan, dan yang terakhir apasih peran pemerintah terhadap pembangunan tol ini, lalu kemudian beliau menjelaskan “ sebenarnya kalo dampak, kalian harus tanya ke warga sekitar, jika memang ada, pasti aka nada laporan ke kita ( maksudnya ke pihak yang membangun jalan tol ini). Tapi sejauh ini tidak ada sih, kalau pihak yang bekerjasama, P.T Waskita Karya yang jadi kontraktor utama, sisanya paling konsultan, peran pemerintah ya paling seperti mengawasi, dan nanti yang akan meresmikan dari pihak pemerintah, kalau sosialisasi, kita harus sosialisasi ke pihak pihak yang terkait, mulai dari RT, RW, Lurah, Camat, Polsek setempat serta Koramil, dan Polsek juga ada 2 pihak, karena tol ini melewati 2 provinsi yang berbeda, yang pertama dari Kota Bekasi dan yang kedua dari Kota Jakarta Timur”.



Begitu beliau menuturkan panjang jelas, beliau sempat bertanya tanya juga kepada kami, darimana asal daerah kami, serta memberikan beberapa nasihat kepada kami agar kelak menjadi orang yang berguna, dan taat serta patuh terhadap Yang Maha Kuasa serta Orangtua.
Terlihat dari cara bicara dan pandangan nya, beliau bukan orang sembarangan, karna pengalaman beliau juga dibilang cukup bagus, beliau pula yang mengajari kami tentang pondasi tol pada umumnya, beliau gambarkan disebuah kertas, kami sangat senang serta sangat beruntung bertemu Bapak Niko.

Harapan saya untuk Tol Becakayu ini semoga cepat diresmikan, dan dapat digunakan secara baik dan bijak oleh semua pihak, apa apa yang telah dirusak sementara oleh pihak kontraktor harus segera dikembalikan, seperti lingkungan yang menjadi terlihat kumuh dan kotor, serta jalan yang sempit dan berlubang harus segera diperbaiki ulang seiring berjalannya waktu.

Berikut adalah foto-foto saat wawancara dan keadaan tol yang sedang dibangun, semoga bermanfaat :



































Salam Sipil! Sipil Satu!


Sumber :

Nama : Sabrie Prasetio
NPM  : 16316746

Jumat, 21 Oktober 2016

INSPIRASI UNTUK NEGERI

Bekasi Hari Ini


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur Kehadirat Allah SWT yang masih meridhoi kita hingga saat ini, semoga kita selalu diberikan kesehatan, panjang umur dan tidak lupa untuk menolong sesama umat manusia.

Bekasi…
Ya? Kamu pernah dengar salah satu kota ini? Mungkin yang terbesit di pikiran anda adalah Bekasi kota kecil, kota di pinggiran Jakarta, mungkin pendapat anda benar, tidak salah memang jika mencap Bekasi sebagai kota dipinggiran Jakarta
            Tapi, cobalah sekali sekali main ke kota Bekasi, karena letaknya yang masih berdekatan dengan wilayah Ibukota, Bekasi sekarang dijadikan tempat untuk para pencari nafkah di ibukota tinggal, karena kalian tahu sendiri bukan? Rumah rumah di Jakarta saat ini berapa harganya, sangatlah mahal bagi para pekerja kelas menengah kebawah. Bekasi juga dijadikan tempat berbisnis para investor asing, coba saja lihat berapa banyak Mall-mall besar bertebaran disekitar kota Bekasi, seperti Grand Mall,Bekasi Cyber Park, Metropolitan Mall,Grand Galaxy Park,Summarecon Mall Bekasi, Mega Bekasi dan masih banyak yang lainnya. Jadi bisa dibayangkan bukan Bekasi sekarang adalah Kota Metropolitan, bukan Kota kecil karna Bekasi hari ini menjadi tempat persinggahan para pekerja yang ada di ibukota.
           
            Jika kita lihat lebih jauh lagi, Bekasi sangat cepat perkembangan serta pertumbuhan pembangunan nya, contohnya yang saat ini belum selesai dibuat adalah jalan tol Ciliitan-Bekasi, yang pengerjaan nya telah dilakukan sejak 2 tahun belakangan ini namun urung rampung, mungkin memang manfaat tol tersebut dapat memudahkan akses para pengguna jalan raya dimasa yang akan dating, tapi apakah diimbangi dengan infrastrukturnya?
Menurut saya belum, jika dilihat kembali, trotoar tempat pejalan kaki di Bekasi masih sangat sangat dikurang, padahal di kota yang sudah menjadi kota Metropolitan ini, seharusnya harus diimbangi dengan infrastrukturnya, jembatan penyebrangan pun saya rasa masih sedikit keberadaannya, padahal jalan jalan raya yang ada di perkotaan bekasi cukup lebar, dan menyulitkan pejalan kaki jika harus sembarang menyebrang, berbahaya juga bukan?

            Bekasi itu luas, karena dibagi menjadi 2 daerah, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi, saya ingin menjadikan kota saya yang satu ini menjadi kota yang nyaman, kota yang memiliki infrastruktur yang mumpuni disamping bisnis serta pembangunan lainnya yang kian hari kian meningkat, walaupun Bekasi bukan kota asal saya, bukan kota kelahiran saya, tapi di kota inilah saya tinggal.



Mau lihat trotoar di Kota Bekasi dipakai untuk apa? Ini salah satu contohnya:

Ini adalagi :



Tak masuk akal bukan? Ketika sang pejalan kaki berhak untuk berjalan di jalan raya dengan tapi sungguh disayangkan hak nya tersebut dirampas oleh kendaraan bermotor, untuk parkir, bahkan di trotoar depan Bekasi Cyber Park dijadikan motor untuk jalan padahal trotoar tersebut diperuntukkan bagi sang pejalan kaki. Adalagi kasus di kabupaten Bekasi, trotoar ditengah jalan dijadikan taman? Bisa bayangkan? Makin sedikit saja tempat yang aman untuk pejalan kaki menikmati indahnya kota Bekasi ini, ditambah sedikitnya jembatan yang tersedia bagi pejalan kaki di kota Bekasi untuk menyebrang, padahal jalan yang ada begitu lebar dan membahayakan jikalau harus menyebrang bukan pada zebra cross.

Saya sebagai anak muda kota ini ingin menyalurkan keluhan saya ini kepada pemerintah kota Bekasi agar infratruktur yang ada bukan untuk dirusak, bukan untuk diubah hakikat awal terciptanya, jika saya setelah lulus kuliah nanti bisa berbincang dengan pemerintah kota Bekasi, saya ingin mengubah wajah kota saya ini menjadi lebih baik dengan ditata kembali secara perlahan mulai dari trotoar jalan yang memang diperuntukkan bagi pejalan kaki, menambah beberapa jembatan diruas jalan jalan besar, dan saya juga ingin menambah beberapa taman di kota ini, karna semakin hari, Bekasi semakin dipadati oleh banyak kendaraan lalu lalang, membuat kualitas udara di kota ini semakin buruk, maka kita memerlukan taman, selain dapat memperbaiki kualitas udara di setiap sudut atau tengah kota, taman juga baik bagi kesehatan mental serta fisik, kalian tau anak jaman sekarang sudah terlalu asik dengan gadgetnya, lupa kalau tubuhnya memerlukan olahraga yang baik untuk kesehatan raga dan jiwa, anak jaman sekarang untuk bermain tidak banyak ruang terbuka hijau, yang ada hanyalah mall, mall dan mall lagi. Apa itu baik baginya? Tentu jawabannya bukan. Saya akan menyarankan untuk kembali mengkaji ulang peraturan bagi pelanggar lalu lintas, kenakan sanksi maksimal bagi pelanggarnya agar patuh dan taat.










TOPMIX PERMEABLE


Adalagi satu hal yang sangat menginspirasi saya, yaitu jalan yang dapat menyerap air, mungkin ini bisa menjadi salah satu solusi bagi wilayah yang sering terkena musibah banjir, Beton sering digunakan untuk pembangunan gedung atau jalan. Sifatnya yang kuat dan tahan lama menjadi pilihan banyak kontraktor.
Namun, Permeable Topmix berbeda dari kebanyakan beton yang sering dijumpai banyak orang. Beton satu ini dirancang untuk menjadi penutup permukaan dengan penyerap super yang memungkinkan air merembes melaluinya. Hal itu menghindari air menggenang di atasnya sehingga bisa menjadi upaya memerangi banjir.
Sebuah video memperlihatkan material yang sedang diuji di sebuah lahan parkir "meminum" 880 galon (4.000 liter) air dalam waktu sekitar satu menit. Sebagian besar air menghilang segera setelah menyentuh permukaan.
Sementara itu, untuk mencegah banjir selama badai beton tersebut juga bisa membantu membuat jalan atau jalur sepeda yang lebih aman karena mencegah genangan air. Lapisan beton berpori di paling atas permukaannya memungkinkan air mengalir melalui matriks kerikil yang relatif besar ke puing lebih longgar di bawahnya.
Adapun saluran drainase di bagian paling bawahnya akan membantu meningkatkan jumlah air yang dapat diserap. Selain itu, beton tersebut bukan hanya bisa membantu mengatasi banjir bandang di daerah perkotaan, tetapi juga membantu mengurangi pemanasan aspal dalam cuaca panas.
"Beton berpori memungkinkan air di permukaan terkuras bahkan saat volume air besar dan dengan curah yang tinggi," kata penemu Permeable Topmix, Lafarge Tarmac.
Selama periode temperatur yang tinggi dan musim hujan yang intens, beton ini dapat membantu untuk menunda debit air permukaan ke dalam sistem drainase sehingga mengurangi risiko berlebihan air atau menyebabkan banjir bandang.
"Saat curah hujan yang intens, air yang disimpan dalam sistem menguap dan menciptakan efek pendinginan sehingga mengurangi suhu permukaan," jelas Tarmac.
Konsep beton berpori telah dibicarakan sekitar selama hampir 60 tahun dan sering digunakan di bawah aspal untuk membantu bantuan drainase.
Namun, Tarmac mengklaim kemajuan dalam konsep beton berpori dapat dipadatkan seperti sekarang dan telah memungkinkan beton ini digunakan sebagai permukaan, serta mampu menahan mobil.
Tarmac juga mengklaim beton berpori sangat ideal untuk daerah besar di mana air dapat menjadi masalah, misalnya menggenangi taman atau jalan masuk.

Dipakai di Indonesia
Di Indonesia teknologi serupa telah dikembangkan oleh Holcim Indonesia. Dengan nama ThruCrete, jalan beton berpori bisa menyerap air dan mencegah banjir.
Holcim ThruCrete memiliki tebal perkerasan 15 cm dengan tebal lapis bawah (base coarse) 7 sentimeter dan rongga udara 30 persen. Beton ini bisa menampung air sebanyak 66 liter per meter persegi.
Jenis beton ini sudah diaplikasikan di landasan pacu Bandara Juanda, Surabaya dan pada area taxi way seluas 3.500 meter persegi. Selain itu, di Jakarta, Holcim telah menerapkan ThruCrete pada trotoar di Jalan Rasuna Said.
Seharusnya pemerintah Indonesia sadar akan banyaknya potensi wilayah di Negeri ini yang dapat terkena musibah banjir karna wilayah Indonesia banyak terdapat sungai sungai yang sewaktu-waktu bisa meluap karna berbagai hal, mulai dari hujan, tersumbatnya drainase, dan hal itu harus segera diperbaiki, saya ingin mengundang pemerintah daerah yang daerahnya terkena banjir untuk dating ke seminar misalnya agar kita sebagai warga dan mereka dapat terhubung langsung bisa saling memberikan pertanyaan dan pendapat secara langsung, karna susah jika kita mendatangkan beliau-beliau dengan cara perorangan. Jika solusi ini disetujui, maka bukan tidak mungkin setidaknya akan mengurangi banjir yang seringkali jadi permasalahan bukan hanya di perkotaan saja tapi sekarang sudah merambah ke daerah daerah lain.

Video lebih jelasnya bisa dilihat disini : https://www.youtube.com/watch?v=NtyofpMqPfg




 RAINWATER STORAGE AND CROSS WAVE
  


Mungkin solusi itu saja tidak cukup untuk bisa menghilangkan musibah banjir, mungkin inspirasi satu ini bisa diterapkan di Indonesia,

Pemerintah Jepang, melalui Japan International Cooperation Agency (JICA), menawarkan teknologi pencegah banjir mirip dengan sistem resapan air. 

JICA melakukan proyek percontohan penggunaan teknologi ini melalui pembangunan Rainwater Storage Infiltration Facility (RSIF/kolam resapan air) di Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane. Kolam resapan air ini menggunakan material dari Jepang yang disebut Cross Wave, dan memiliki kekuatan penyerapan tiga kali lebih besar daripada metode konvensional.

Chief Advisor JICA Expert, Tanaka Takaya, mengatakan teknologi yang dipakai dalam kolam resapan ini sangat cocok dipakai di daerah perkotaan di mana ketersediaan ruang terbatas. Teknologi berupa berbahan plastik ini dipasang di bawah tanah yang telah dilapisi geotekstil dan kemudian ditutup kembali dengan tanah.

"Ini membantu penyerapan air permukaan ke dalam tanah untuk mengurangi volume air yang masuk langsung ke sungai," kata Tanaka saat menunjukkan proyek kolam resapan, di Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Jakarta, Rabu, 7 November 2012.

Konsep pembangunan kolam resapan ini, lanjutnya, sudah diterapkan di Jepang sejak tahun 1970 dan banyak diaplikasikan di tempat umum seperti perkantoran, stadion, maupun tempat pendidikan. Beberapa kota di Jepang sudah mengaplikasikan teknologi ini seperti Tokyo dan Yokohama, 

"Pembangunan ini unik karena tidak memerlukan ruang tambahan. Material dipasang di dalam tanah sehingga di atasnya bisa ditutup aspal dan bisa digunakan untuk aktivitas lain," ujarnya.

Kolam resapan air ini bisa berfungsi hingga 50 tahun dan tidak memerlukan perawatan. Pembangunan ini juga mampu menahan beban di atasnya hingga 45 ton, sehingga cocok dipasang di tempat-tempat umum.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Imam Santoso, menambahkan proyek percontohan ini akan selesai akhir November ini dan akan dipantau saat musim hujan yang berlangsung hingga Maret 2013. Pembangunannya merupakan hibah dari JICA dengan luas 9x9 meter dan tinggi sekitar 2 meter.

Ia berharap bisa mengaplikasikan teknologi ini tahap awal di wilayah Jakarta. Dengan begitu, bisa mengurangi potensi banjir karena beban sungai berkurang saat hujan datang. "Ini bisa berfungsi seperti bendungan kecil di dalam tanah," ujarnya dalam kesempatan sama.

Sayangnya, harga material pembangunan kolam resapan ini cukup mahal karena harus diimpor langsung dari Jepang. Harga materialnya Rp 3 juta per meter kubik dan setiap pembangunannya bisa menghabiskan dana Rp 200 juta. Karena itulah, ia berharap pemerintah Jepang mau memproduksi material ini di Indonesia sehingga harga bisa lebih murah.

Ke depan, dia menambahkan, kota-kota lain juga harus menerapkan teknologi ini terutama kota yang memiliki curah hujan tinggi, seperti Bogor.

Kepala Bidang Tata Bangunan Dinas Tata Bangunan dan Pemukiman Kabupaten Bogor, Atis Tardiana, mengatakan kabupatennya siap menerapkan teknologi ini namun membutuhkan dukungan regulasi. "Sistem ini solusi pencegah air di tengah mahalnya izin lahan. Karena pembangunan sumur resapan membutuhkan lahan, sedangkan teknologi ini tidak butuh lahan baru," katanya.


















Mungkin benda ini juga dapat dijadikan tempat menampung air bersih, seperti kita tahu bahwa wilayah kita ini apalagi khususnya perkotaan sudah kesulitan mendapat air bersih, alat ini bisa juga menjadi solusi nya ditambah melengkapi beton penyerap air diatas agar aliran air langsung masuk ke drainase dan tidak mengembang diatas permukaan jalan.





SUMBER : Link 1





Nama : SABRIE PRASETIO
Kelas : 1TA02
NPM : 16316746

Rabu, 28 September 2016

Kebudayaan Hindu, Buddha, Islam dan Modern Mempunyai Peranan Penting di Indonesia



Kebudayaan Hindu, Buddha, Islam dan Modern Mempunyai Peranan Penting di Indonesia

Seperti yang sudah kita tau, di Negara Indonesia ini, terdiri dari berbagai macam budaya, bahasa dan tidak luput agama juga. Karena keanekaragaman yang sangat bervariasi ini, banyak sekali dampak yang mungkin bisa ditimbulkan, baik yang bersifat merugikan maupun yang bersifat menguntungkan.
          Kita sebagai generasi muda diharapkan mampu untuk membendung sesuatu yang akan berdampak negatif pada kehidupan sosial dan mengambil hikmah dari sesuatu yang bersifat baik







I.                   Ada agama hindu, agama yang berasal dari India yang juga dikenal sebagai Sanatanadharma ( yang memiliki arti “jalan abadi” uang melampaui asal mula manusia ) ini mempunyai beberapa aliran, mulai dari:
a.     Saiwa
b.     Waisnawa, dan
c.      Sakta

Tidak seperti agama lainnya, agama hindu tidak mengklaim satu nabi saja, tidak memuja satu dewa saja, tidak menganut satu konsep filosofis saja. Agama hindu tidak didirikan oleh seorang tokoh, namun merupakan sintesis dari berbagai tradisi, konsep ketuhanan dalam agama hindu pun tidak seragam.

Perkembangan agama hindu di Indonesia terjadi sejak abad pertama.
Ada 4 teori yang mengemuka:
1.     Teori Vaishya (perkawinan)
2.     Teori Kshatria (perang)
3.     Teori Brahmana (persebaran melalui seorang tokoh)
4.     Teori Bhumiputra (pribumi memilih agama ini karna perjalanan ke Hindustan)
Salah satu yang menonjol keberadaan agama hindu di nusantara adalah kerjaan Mataram, yang terkenal dengan membangun candi Prambanan yang megah, dan kerajaan Kediri dan Singasari.





II.                Agama Buddha, agama yang tumbuh dan berkembang di India bagian timur sekitar tahun 500 SM. Diajarkan oleh Siddharta Gautama. Keseluruhan agama Buddha dibukukan dalam kitab Tripitaka, yang terdiri dari 3 tulisan:
a.     Sutta Pitaka
b.     Vinaya Pitaka
c.      Abdhidharma Pitaka

Dalam perkembangan nya, agama Buddha terpecah menjadi beberapa aliran:
a.     Hinayana
b.     Mahayana
Agama Buddha adalah agama yang non-eksklusif, yang artinya dapat diterima siapa saja dan tak mengenal pembagian masyarakat atas kasta-kasta. Agama Buddha juga tidak mengenal perbedaan hak antara pria dan wanita.

Sekitar abad ke-5, agama Buddha atau budhisme masuk ke wilayah Indonesia, khususnya ke pulau Jawa, dibawa oleh para biksu, yang bernama Gunawarman dari Kashmir (Buddha Hinayana). Makin lama agama Buddha makin dikenal oleh rakyat Indonesia karena kedatangan biksu biksu dari India, penyiaran agama ini pun lebih dikenal dahulu daripada agama hindu.



Masuknya budaya hindu-buddha membawa perubahan dalam kehidupan masyarakat Indonesia

1.     Sistem kepercayaan

Dengan masuknya agama hindu-buddha ke Indonesia terjadilah akulturasi. Sebagai contoh, dalam upacara pemujaan terhadap dewa di candi, terlihat pula adanya unsure pemujaaan terhadap roh nenek moyang (kepercayaan animisme dan dinamisme yang sebelumnya sudah lebih dulu dikenal masyarakat Indonesia).

2.     Filsafat

Wujud akulturasi hindu-buddha ada dalam cerita wayang. Yaitu nahwa kebenaran dan kejujuran akan berakhir dengan kebahagiaan dan kemenangan. Sebaliknya, keserakahan dan kecurangan akan berakhir dengan kehancuran.


3.     Seni Bangunan

Kita dapat melihatnya pada candi, jika kita perhatikan, bangunan candi selalu bertingkat-tingkat mulai dari kaki, tubuh, dan puncak candi. Pada candi hindu ditemukan pripih yang berisikan lambing jasmaniah raja (yang membuat candi), kemudian diatasnya terdapat patung dewa dan pada puncaknya terdapat lambang para dewa. Mengingatkan kita pada bangunan punden berundak bukan?

4.     Seni Rupa

Contohnya dapat kita lihat pada relief dinding candi di Indonesia, menunjukkan adanya akulturasi kebudayaan hindu-buddha dan budaya Indonesia, hiasan pada relief tersebut biasanya merupakan suatu cerita yang berhubungan dengan agama.

5.     Seni Sastra

Pengaruh seni sastra India juga turut memberi corak dalam seni sastra Indonesia. Bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa salah satunya. Dalam perkembangan bahasa Indonesia sekarang, pengaruh bahasa sansekerta cukup dominan, contoh kata kata patih lebet (sebuah jabatan yang mengkoordinasi pemerintahan dalam istana).


III.             Agama Islam, Pada abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah dikembangkan di Indonesia, oleh para pemuka-pemuka Islam yang disebut wali sanga. Titik sentral penyebaran agama islam pada abad itu berada di pulau jawa yang sebenarnya masuk ke Indonesia khususnya ke pulau jawa jauh sebelum abad ke -15.



Didaerah-daerah yang belum amat terpengaruh oleh kebudayaan Hindu, agama Islam mempunyai pengaruh yang mendalam dalam kehidupan penduduk di daerah yang bersangkutan. misalnya di Aceh, Banten, sulawesi selatan, sumatra Timur, sumatra barat, dan pesisir kalimantan.

Terdapat 3 teori yaitu teori Gujarat, teori Makkah dan teori Persia.
a.     Teori Gujarat
Teori berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad 13 dan pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay).
b.    Teori Makkah
Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori lama yaitu teori Gujarat. Teori Makkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan pembawanya berasal dari Arab (Mesir).


c.      Teori Persia
Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 13 dan pembawanya berasal dari Persia (Iran).

Ketiga teori tersebut, pada dasarnya masing-masing memiliki kebenaran dan kelemahannya. Maka itu berdasarkan teori tersebut dapatlah disimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan jalan damai pada abad ke – 7 dan mengalami perkembangannya pada abad 13. Sebagai pemegang peranan dalam penyebaran Islam adalah bangsa Arab, bangsa Persia dan Gujarat (India).

Proses penyebaran Islam di Indonesia atau proses Islamisasi tidak terlepas dari peranan para pedagang, mubaliqh/ulama, raja, bangsawan atau para adipati. Di pulau Jawa, peranan mubaliqh dan ulama tergabung dalam kelompok para wali yang dikenal dengan sebutan Walisongo atau wali sembilan yang terdiri dari:
1) Maulana Malik Ibrahim dikenal dengan nama Syeikh Maghribi menyebarkan Islam di Jawa Timur.
2)  Sunan Ampel dengan nama asli Raden Rahmat menyebarkan Islam di daerah Ampel Surabaya.
3) Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel memiliki nama asli Maulana Makdum Ibrahim, menyebarkan Islam di Bonang (Tuban).
4)  Sunan Drajat juga putra dari Sunan Ampel nama aslinya adalah Syarifuddin, menyebarkan Islam di daerah Gresik/Sedayu.
5)  Sunan Giri nama aslinya Raden Paku menyebarkan Islam di daerah Bukit Giri (Gresik)
6)  Sunan Kudus nama aslinya Syeikh Ja’far Shodik menyebarkan ajaran Islam di daerah Kudus.
7) Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Mas Syahid atau R. Setya menyebarkan ajaran Islam di daerah Demak.
8) Sunan Muria adalah putra Sunan Kalijaga nama aslinya Raden Umar Syaid menyebarkan islamnya di daerah Gunung Muria.
9) Sunan Gunung Jati nama aslinya Syarif Hidayatullah, menyebarkan Islam di Jawa Barat (Cirebon)



a.  Seni Bangunan
1.  Masjid

Dilihat dari segi arsitektuknya, masjid-masjid kuno di Indonesia menampakan gaya arsitektur asli Indonesia dengan ciri-ciri sebagai berikut:
  • Atapnya bertingkat/tumpang dan ada puncaknya (mustaka).
  • Pondasinya kuat dan agak tinggi.
  • Ada serambi di depan atau di samping.
  • Ada kolam/parit di bagian depan atau samping.
Gaya arsitektur bangunan yang mendapat pengaruh Islam ialah sebagai berikut:
  • hiasan kaligrafi;
  • kubah;
  • bentuk masjid.
b.  Makam
Makam khususnya untuk para raja bentuknya seperti istana disamakan dengan orangnya yang dilengkapi dengan keluarga, pembesar, dan pengiring terdekat. Budaya asli Indonesia terlihat pada gugusan cungkup yang dikelompokkan menurut hubungan keluarga. Pengaruh budaya Islam terlihat pada huruf dan bahasa Arab, misalnya Makam Puteri Suwari di Leran (Gresik) dan Makam Sendang Dhuwur di atas bukit (Tuban).

c.  Seni Rupa dan Aksara
Akulturasi bidang seni rupa terlihat pada seni kaligrafi atau seni khot, yaitu seni yang memadukan antara seni lukis dan seni ukir dengan menggunakan huruf Arab yang indah dan penulisannya bersumber pada ayat-ayat suci Al Qur'an dan Hadit. Adapun fungsi seni kaligrafi adalah untuk motif batik, hiasan pada masjid-masjid, keramik, keris, nisan, hiasan pada mimbar dan sebagainya. 

d. Seni Sastra
Seni sastra Indonesia di zaman Islam banyak terpengaruh dari sastra Persia. Di Sumatra, misalnya menghasilkan karya sastrayang berisi pedoman-pedoman hidup, seperti cerita Amir Hamzah, Bayan Budiman dan 1001 Malam. Di samping itu juga mendapat pengaruh Hindu, seperti Hikayat Pandawa Lima, Hikayat Sri Rama. Cerita Panji pada zaman Kediri (Hindu) muncul lagi dalam bentuk Islam, seperti Hikayat Panji Semirang. Hasil seni sastra, antara lain sebagai berikut:
  • Suluk, yaitu kitab yang membentangkan ajaran tasawuf. Contohnya ialah Suluk Wujil, Suluk Sukarsa, dan Suluk Malang Sumirang. Karya sastra yang dekat dengan suluk ialah primbon yang isinya bercorak kegaiban dan ramalan penentuan hari baik dan buruk, pemberian makna kepada sesuatu kejadian dan sebagainya.
  • Hikayat, yakni saduran cerita wayang.
  • Babad, ialah hikayat yang berisi sejarah. Misalnya Babad Tanah Jawi isinya sejarah Pulau Jawa, Babad Giyanti tentang pembagian Mataram menjadi Surakarta dan Yogyakarta dan sebagainya.

IV.            Budaya Barat (Modern), Macam-macam kebudayaan yang dimiliki oleh budaya barat cenderung merupakan sisi kebalikan dari nilai-nilai budya timur.

Budaya barat lebih menekankan dunia objektif dibandingkan perasaan sehingga hasil olah pemikirannya membuahkan sains dan teknologi. Nilai budaya barat lebih ditekankan pada pikiran. Barat hanya meyakini sesuatu yang masuk akal saja, sehingga ritual keagamaan dipandang sebagai sesuatu yang tidak masuk akal.
      Kehidupan barat lebih terpikat pada kemajuan material dan hidup. Barat hidup dalam dunia teknis dan ilmiah sehingga mereka menganggap pikiran nilai-nilai hidup yang meminta kepekaan hati sebagai sesuatu yang tidak bermutu. Nilai-nilai seperti itu sebagian besar memang tampak pada macam-macamm kebudayaan barat.

Dampak Masuknya Budaya Asing ke Indonesia

Masuknya budaya asing ke indonesia disebabkan salah satunya karena adanya krisis globalisasi yang meracuni indonesia. Pengaruh tersebut berjalan sangat cepat dan menyangkut berbagai bidang kehidupan. Tentu saja pengaruh tersebut akan menghasilkan dampak yang sangat luas pada sistem kebudayaan masyarakat. Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan terjadinya goncangan budaya(culture shock), yaitu suatu keadaan dimana masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.

Adanya penyerapan unsur budaya luar yang di lakukan secara cepat dan tidak melalui suatu proses internalisasi yang mendalam dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antara wujud yang di tampilkan dan nilai-nilai yang menjadi landasannya atau yang biasa disebut ketimpangan budaya.
 

Teknologi yang berkembang pada era globasisasi ini mempengaruhi karakter sosial dan budaya dari lingkungan sosial . Menurut Soerjono Soekanto (1990) masuknya budaya asing ke indonesia mempunyai pengaruh yang sangat peka serta memiliki dampak positif dan negatif.

1) Dampak Positif
Modernisasi yang terjadi di Indonesia yaitu pembangunan yang terus berkembang di Indonesia dapat merubah perekonomian indonesia dan mencapai tatanan kehidupan bermasyarakat yang adil, maju, dan makmur. Hal tersebut dihaarapkan akan mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera baik batin, jasmani dan rohani.

2) Dampak Negatif
Budaya yang masuk ke Indonesia seperti cara berpakaian, etika, pergaulan dan yang lainnya sering menimbulkan berbagai masalah sosial diantaranya; kesenjangan sosial ekonomi, kerusakan lingkungan hidup, kriminalitas, dan kenakalan remaja.

Sumber :
Ø Wikipedia.co.id
Ø Link 1
Ø Link 4


Penulis: Sabrie Prasetio
Kelas  : 1TA02
NPM  : 16316746